Selasa, 14 Juni 2011

Fakta Untuk Para Pemakan Babi dan Kecenderungan Karakternya (Renungan untuk umat Muslim)

"Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina, tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor b...abi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina". 


Bersyukurlah kita yang lahir dalam keadaan Islam, Karena Allah SWT. telah menjauhkan kita dari segala bentuk keburukan, terima kasih ya Allah... 

Kejadian ini berlangsung ketika Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. 

Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, “Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya, sekarang ini sudah tidak ada. 
Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi.

Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?”

Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.

Namun Apa yang terjadi Pada kandang Babi?

Ini yang menarik. 
Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. 

Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina, tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina. 

Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat manusia.

Sifat Psikologis Hewan Babi. 
Babi adalah binatang yang paling jorok dan kotor, Suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri & kotoran manusia pun dimakannya. 

Sangat suka berada pada tempat yang kotor, tidak suka berada di tempat yang bersih dan kering. 

Babi hewan pemalas dan tidak suka bekerja (mencari pakan), tidak tahan terhadap sinar matahari, tidak gesit, tapi makannya rakus (lebih suka makan dan tidur), bahkan paling rakus di antara hewan jinak lainnya. 

Jika tambah umur, jadi makin malas dan lemah (tidak berhasrat menerkam dan membela diri). 
Suka dengan sejenis dan tidak pencemburu. A.V. Nalbandov dan N.V. Nalbandov (Buku : Adaptive physiology on mammals and birds).

1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. 
Ia makan semua makanan di depannya. 
Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. 
Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.

2. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. 
Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.

3. Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.

4. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan. 

5. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.

6. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

7. Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia –Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular– menyatakan: daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. 

Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. 
Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). 
Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. 
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

1 komentar: